Jumat, 26 Oktober 2012

Iedul adha dan pestanya kaum miskin

ieduladha

Iedul adha adalah hari besar umat Islam kedua setelah Iedul fitri. Berbeda dengan Iedul Fitri, dimana umat islam banyak mengeluarkan uang untuk membeli daging baik itu daging ayam ataupun sapi. Di iedul adha ini justru sebaliknya daging  yang yang berasal dari hewan kurban mendatangi setiap rumah. Ini merupakan sebuah kebahagian bagi umat islam terutama yang masih dalam garis kemiskinan. Bagaimana tidak umat islam yang masih dalam tarap garis miskin hanya bisa menikmati daging setahun sekali saja.

Penomena ini bisa kita lihat di daerah perkotaan atau di pinggiran kota-kota besar.Setiap gang-gang kecil anak-anak sibuk membuat sate di depan rumahnya,sementara ibu-ibunya sibuk memasak daging di dapur. Jadi bisa di katakan bahwa iedul adha merupakan pesta poranya kaum miskin di perkotaan.


Kenyataan di atas sangat kontras sekali bila di bandingkan dengan daerah pedesaan. Para kaum miskin tetap saja tidak merasakan kebahagian seperti yang di rasakan saudaranya di perkotaan. Di desa sekalipun mereka dapat jatah daging hewan kurban jumlahnya jauh di bandingkan dengan yang di kota. Jika yang di kota satu keluarga bisa mendapatkan 3-5kg daging maka di desa hany mendapatkan 2ons saja untuk satu keluarga, sungguh merupakan sebuah ketimpangan.

Kondisi seperti ini mestinya harus segera di pikirkan oleh semua yang bisa mengambil keputusan. Atau ada kreatifitas dari masyarakat sendiri untuk bisa menjadikan kebahagian di iedul adha ini merata. Sebagai contoh Di jogjakarta (tempat saya tinggal) Satu mesjid menerima 15 lembu (sapi) dan 42 ekor kambing. dan di bagikan keseluruh masyarakat yang ada di sekitar mesjid. Tentu ini sangat berlebihan untuk masyarkat yang ada di sekitar mesjid. jika kita memikirkan keadilan maka ada baiknya setelah di sebelih dari 15 llembu itu 3 atau 4 di kirim ke desa-desa yang memang membutuhkan.

Tidak ada komentar: