saking acarnya begitu padat dan begitu ramai, aku gak sempat jemput istriku dari kerja. pada saat acara dahs elesai aku pulang kerumahku,ternyata istriku ada di rumah ibu, bersama anakku. lalu aku jemput. tapi sebelumnya ketika dah sampai rumah, aku ngebel dia kalo acaranya baru selesai dan aku baru mo pulang kerumah, rupanya istriku tahu kalo aku dah di rumah, n bohongku ketahuan....
Entah dia jengkel karena aku g bisa jemput ato karena aku bohong, samapi dirumah dia mulai marah-marah, aku juga hampir terpancing, tapi aku coba sabar dan menahan diri untuk tidak melayani omelan dan ocehannya. aku coba untuk tidur daripada melayaninya. bukanya berhenti malah dia tambah marah,aku juga semakin menutup telinga walopun hati ini juga agak sakit diomelin, katanya aku lebih mementingkan teman,,,ketimbang istri,,,katanya aku telpon-telponan ma temen-teman cewekku.
telpon teman cewek, aku akui sebetulnya tidak hanya cewek temen cowokku juga aku bel hanya untuk memastikan kalo mereka bisa datng g, kalo sudah datang posisinya dimana...hanya itu saja nothing more n nothing less,tapi kalo aku ini mementingkan teman itu yg tidak bisa aku terima,,,karena keluarga (istri dan anak) bagiku adalah segalanya, tapi dia tidak pernah mengerti.Dia tidak mengerti kalo kejadian ini (reuni) hanya terjadi 2,3,4 ato 10 tahun sekali.
tapi ya sudahlah,,,mungkin dengan apa yang telah aku lakukan tidak semuanya benar paling tidak itu menurut penafsiran istriku....
