Jumat, 19 Oktober 2012

Novi Amalia dan penomena sosial

keluargabahagia-pelangi

Dalam seminggu terakhir ini media masa terutama media online hampir tiap hari memberitakan kasus Novi Amalia yang di tangkap polisi. Tanggapanpun beragam ada yang membela polisi ada juga yang membela Mbak Novi Amalia. Pihak novi amalia merasa telah terjadi pelecehan sex terhadap diri Novi Amalia, Namun pihak polisi tetap beranggapan tidak ada tindakan pelecehan sexs terhadap diri Novi amalia, saat di tangkap Novi amalia hanya mengenakan pakaian yang terlihat di banyak media, bahkan dia tidak mau mengganti pakaian yang di berikan seorang polwan.

Kita tidak akan berpihak pada Polisi atau Pada Pihak Novi Amalia. Namun yang kita akan cermati adalah apa penyebab kenekatan (kebodohan) Novi amalia dengan melakukan pelanggaran hukum?. Sebagian media masa memberitakan bahwa Novi amalia dalam pengaruh narkoba.


Belum hilang dlam ingatan kita tentang kasus Apriyani yang banyak memakan korban jiwa karena pengaruh narkoba. Sekarang muncul kasus Novi amalia yang melakukan pelanggaran hukum karena pengaruh narkoba. Ini sangat ironis sekali dengan semangat negara dalam memberantas peredaran narkoba, tapi dimana-mana terlihat  kecelakaan yang di sebabkan oleh Narkoba.

Semestinya melihat kekhawatiran masyarakat terhadap bahaya narkoba ini para pejabat yang berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku yang berurusan dengan narkoba. Yang ada saat ini pemakai narkoba bisa lolos dari jeratan hukum hanya alasan bahwa si pemakai tersebut sedang sakit, dan orang yang sakit tempatnya bukan di jeruji besi. Pemakai dan pengedar mestinya di kasih hukuman berat dan tidak ada alasan kemanusiaan untuk para pelaku yang terkait narkoba.

Mari kita berpikir sejenak andai hukuman terhadap para pelaku narkoba ini hanya ada seperti sekarang ini, maka 10 tahun kedepan para pejabat termasuk presiden, menteri dan para anggota dewan akan di isi oleh mereka yang pernah merasakan narkoba, dan sangat berbahaya kalau negara  di kuasai oleh mereka yang pecandu narkoba.

Tidak ada komentar: