Umunya balita atau abak di bawah 5 tahun belum begitu memiliki kekebalan tubuh yang sempurnaSaat usia si Kecil di bawah lima tahun, sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna. Jadi, jangan heran ya Bu kalau anak bisa mudah terserang berbagai macam penyakit. Tapi Ibu tidak perlu langsung khawatir kok, karena sebagian besar penyakit anak bukan tergolong penyakit yang serius dan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang bersifat sementara.
Demam
Ibu akan merasakan suhu tubuhnya melebihi kondisi normal,
ini bisa jadi tubuhnya sedang berusaha untuk mengenali dan melawan beragam
virus serta bakteri. Pertolongan pertama yang bisa Ibu lakukan adalah dengan
memberinya obat penurun demam. Perlu diketahui ya Bu, demam yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan kejang pada anak. Bila ada riwayat kejang atau panas tidak
juga turun setelah minum obat penurun panas, segera bawa si Kecil ke dokter ya
Bu. Perhatikan pula gejala-gejala lainnya yang muncul selain demam, agar Ibu
bisa segera mengenali kemungkinan penyebab utamanya.
Pilek
Penyakit ini biasanya marak pada musim hujan, atau
pergantian dari musim panas ke musim hujan. Virus ini mudah menyebar di dalam
ruangan. Ditambah lagi dengan kebiasaan balita yang sering memasukkan tangan
atau benda lain ke dalam mulut, sehingga mikroorganisme dengan mudah masuk ke
dalam tubuh. Balita yang terserang pilek akan mengalami gejala-gejala seperti
bersin-bersin, hidung tersumbat atau berlendir, demam ringan, dan batuk.
Untuk mengurangi panas karena demam, Ibu bisa memberikan
obat penurun demam. Sedangkan untuk meredakan hidungnya yang tersumbat, Ibu
bisa menggunakan obat tetes hidung. Atau, Ibu juga bisa menyedot cairan dari
hidungnya dengan menggunakan bantuan alat berupa bola karet yang dilekatkan
kateter karet lunak atau plastik. Banyak minum air putih juga akan membantu
mengencerkan dahak. Bila pilek berlangsung lebih dari 10 hari, sebaiknya Ibu
membawa si Kecil ke dokter anak.
Diare
Ini di tandai dengan frekuensi BAB anak menjadi lebih sering dan
fesesnya lebih encer (berair), berarti si Kecil mengalami diare. Pada umumnya
diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah
alergi makanan dan reaksi terhadap obat.
Diare biasanya tidak berbahaya asalkan Ibu dapat menjaga
kecukupan asupan cairan dan nutrisi si Kecil. Diare umumnya hanya menyebabkan
dehidrasi ringan seperti mulut yang sedikit kering, lebih sering haus, dan
berkurangnya urin. Hal yang harus Ibu lakukan adalah menjaga kecukupan asupan
cairan si Kecil dengan memberikannya minum dalam jumlah banyak, bisa berupa air
putih, cairan elektrolit (oralit), atau minuman manis. Jika diare tergolong
parah dan terus berlangsung lebih dari 24 jam, sebaiknya Ibu segera
berkonsultasi dengan dokter anak.
Muntah
Bila si kecil menolak atau memuntahkan kembali makanan yang
kita berikan, Ibu jangan panik dulu, karena itu bisa jadi reaksinya saat
diperkenalkan dengan beberapa makanan baru atau terlalu banyak makan. Atau bisa
juga karena dia alergi dengan makanan yang diberikan. Bila si Kecil sering
muntah, dikhawatirkan kemungkinan penyebabnya adalah gastroenteritis (radang
pada saluran pencernaan), keracunan makanan, atau masalah serius lainnya,
sehingga perlu segera ditangani dokter.
Cacar Air
Gejalanya berupa berupa bintik-bintik merah pada tubuh yang
beberapa hari kemudian berubah menjadi benjolan-benjolan berisi air yang
menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan rasa gatal. Untuk mengatasinya, Ibu
bisa mengoleskan krim untuk membantu mengurangi rasa gatal. Kalau si Kecil
mengalami demam, berikan obat penurun demam.
Pemberian vaksin akan mampu menangkal serangan cacar air
secara efektif. Namun, meski si Kecil tidak mendapatkannya, cacar air biasanya
akan sembuh dengan sendirinya. Harap ingat ya Bu, virus cacar air sangat mudah
menular, jadi sebaiknya Ibu tidak membolehkan balita keluar rumah sampai ia
benar-benar sembuh.
Campak
Penyakit yang disebabkan oleh virus campak atau morbili ini
menimbulkan bercak-bercak merah yang menyebar ke seluruh tubuh si Kecil.
Sebelum bercak merah timbul, si Kecil mengalami demam tinggi yang turun naik
dan terkadang juga disertai diare. Umumnya jika bercak merah sudah keluar, maka
demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah nantinya akan menjadi
kehitaman sampai akhirnya menghilang.
Ibu bisa melakukan pengobatan untuk menangani gejala yang
timbul, yaitu dengan memberikan obat penurun demam dan menjaga kecukupan asupan
cairan bila disertai diare. Bila setelah 1-2 hari pengobatan, gejala-gejala
yang timbul membaik, maka si Kecil cukup dirawat di rumah saja. Tapi kalau
gejala-gejala tidak kunjung membaik setelah diberikan pengobatan, maka Ibu
harus segera membawanya ke rumah sakit. Campak tergolong penyakit menular lho
Bu, jadi bila si Kecil dirawat di rumah, pastikan ia ditempatkan di tempat
tersendiri agar tidak menularkan ke orang lain. Akan lebih baik bila Ibu
melakukan pencegahan dengan memberikan imunisasi campak kepada si Kecil.
Masalah Kulit
Terdapat beragam gangguan pada kulit balita dengan penyebab
yang berbeda-beda. Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang paling umum
diidap anak. Penyebabnya adalah alergi atau kulit yang sangat sensitif. Si
Kecil akan merasa gatal dan kulitnya terlihat kemerahan, pecah, dan mengelupas.
Ada pula impetigo yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan ditandai dengan
bintik-bintik di sekitar mulut dan hidung. Penyakit kulit lainnya yang bisa
menyerang balita adalah kudisan. Bila si Kecil mengalami masalah kulit, ada
baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak.
Infeksi Telinga Tengah
Infeksi pada telinga tengah umumnya disebabkan oleh virus
dan menyertai flu. Gejala-gejalanya antara lain demam, keluarnya cairan bening
dari salah satu atau kedua telinga, dan pusing. Sebagai pertolongan pertama,
Ibu bisa memberikan obat penurun demam. Infeksi ini biasanya akan sembuh dalam
beberapa hari kok. Agar tidak terjadi secara berulang atau menjadi lebih parah,
sebaiknya Ibu membawa si Kecil ke dokter untuk diperiksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar