Lelah sudah kakiku melangkah
menawarkan cocktail dan makanan untuk berbuka puasa bagi para pejalan kaki
sepanjang jalan Dr. sutomo. Saat lelah dan haus sudah tidak tertahankan lagi
dan saat kaki ini sudah hamper tidak bisa di langkahkan, tiba-tiba sebuah Honda
city hitam metalik menyalip hamper menabrakku dan berhenti pas di depan trotoar
jalan yang aku lewati, “ Huuuh rupanya dia lagi” gerutuku dalam hati. Kaca
mobil depan tersebut mulai terbuka lalu terdengar suara serak perempuan paruh
baya, yang mungkin suara itu sudah 3 sampai 4 kali aku dengar “ nice guy, aku butuh semua cocktail dan makanan takzil yang kamu bawa”
“tidak, makanan ini hanya buat orang muslim yang berpuasa”
jawabku sambil tersenyum.
“bagaimana kalau aku beli tiga
kali lipat” jawab perempuan tersebut.
“nah kecuali kalo kamu beli 3
kali lipat baru boleh” jawabku.
“huuuuuh dasar” celotehnya
sedikit cemberut.
Transaksipun selesai, aku pikir
semua akan seperti biasa, setelah selesai transaksi dia akan pergi, tapi
ternyata tidak, dia keluar dari mobil.
“besok kamu ada acara tidak?
Tanyanya. Aku hanya terdiam sedikit terkesima selama ini aku hanya melihat
kepala perempuan itu saja yang nongol dari balik kemudi Honda citynya. Tapi
sekarang aku bisa melihat semuanya.
“besok ada acara tidak? Dia kembali bertanya.
“oooh iya setiap hari aku selalu
punya acara” jawabku
“kalo kamu tidak sibuk, besok
siang datanglah kerumahku, sepertinya aku butuh kamu” ungkapnya.
“ooooh iya, kalo begitu dengan
senang hati aku akan datang kerumahmu dan aku akan batalkan acara yang lain
yang waktunya bertabrakan dengan jadwal kunjunganku kerumahmu,” jawabku sambil
sedikit nyengir
“huuuuh dasar, oke besok aku
tunggu” jawabnya sambil masuk kedalam mobil. Lalu ngacir tancap gas dengan
kecepatan tinggi.
Pikiran kotorku mulai
menerka-nerka dan membayangkan tentang peristiwa yang akan terjadi besok.
Keesokan harinya.
Sudah dua kali aku tekan bel
rumahnya tapi belum juga ada tuan rumah yang keluar saat bel mau aku tekan lagi
tiba pintu terbuka dan betapa terkejutnya aku melihat penampilannya. selama ini
aku hanya melihat dia selalu berbusana sexy. Namun saat ini seluruh tubuhnya
berbalut busana muslimah. Setahuku perempuan ini seorang nasrani. Belum habis
kebingungan dan keherananku dengan penampilannnya. Dia langsung mengajakku ke
suatu tempat.
“ antar aku ke suatu tempat”
pintanya dengan wajah yang sedikit gugup dan begitu tergesa-gesa
“kemana ? tanyaku
“nanti kamu akan tau sendiri”
jawabnya singkat
“pasti mau shoping, atau ke
twentyone atau ngajak makan “ celotehku sambil mengikutinya dari belakang. Dia
tidak menjawab….
Mobil melaju dengan kencang
“Pasang sabuk pengamanmu “ katanya sambil matanya tetap melihat kedepan
“kamu taukan aku bukan seorang
muslim” katanya lagi sambil tetap matanya menatap kedepan
“iya aku tau” jawabku
“Kamu tau kenapa hari ini aku
berkerudung? Tanyanya
“biasalah kalao bulan ramadhan
gini tidak ada muslim atau non muslim semua pasti ingin tampil beda, dan dengan
berkerudung tampilanmu sudah beda” jawabku, dia hanya tersenyum.
Mobil semakin melesat dengan
kencang lalu berbelok dan aku begitu terkejut karena mobilnya memasuki halaman
sebuah mesjid yang ada di sekitar jalan gayam. Perkiraanku dia memberi
kesempatan buatku untuk shalat dzuhur dulu.
Didepan mesjid ada sekitar 5
orang pria dan tiga wanita berdiri sepertinya mereka sedang menunggu kedatangan
kami.
“hari ini aku akan memeluk agama
islam” jawabnya sambil keluar dari mobil
Aku terkejut kaget dan hamper
tidak percaya. Tapi sebelum aku berkomentar dia sudah menyalami semua orarng
yang berdiri di depan mesjid tadi.
“maaf ustadz saya sedikit
terlambat” katanya dengan wajh gugup dan terbata2…
Sang ustadz hanya tersenyum lalu
berkata
“ mari prosesinya kita mulai
saja…”
Subhanallah hari ini aku
mengantar seseorang yang akan menjadi hambamu. Semoga dia selalu khusnul
khotimah dan yakin dengan keputusan yang dia ambil. Karena setauku, selama aku
mengenalnya aku tidak pernah mengajaknya
untuk masuk menjadi seorang muslim.
Acara sudah selesai semua
memberikan selamat kepadanya dan ada tausyiah dari sang ustadz.
Beberapa saat kemudian kami sudah
ada dalam mobil. Aku tidak bisa berkata apa-apa karena aku melihat air matanya
mengalir membasahi pipinya yang putih kemerahan.
“kamu bisa bawa mobil ini?
Tanyanya sambil menatapku,
“Insyaallah aku tidak bisa nyetir
mobil,,”jawabku, lalu dia tersenyum sambil mengusap air matanya,
“tapi kamu tau kenapa aku
menangis?” Tanya nya lagi.
“ yang aku tau, kamu semakin
cantik dengan pakaian muslim yang kamu kenakan, yang aku tau hidayah telah
turun di ujung bulan ramadhan ini, yang aku tau seseorang sudah terlahir dan
kembali suci tanpa noda dan dosa dan yang aku tau aku senang mengantarmu
kemanapun kamu pergi” jawabku panjang sekali.
Tiba-tiba dia menghentikan
mobilnya,
“dan yang aku tau kamu pasti akan
mengajariku tentang islam yang benar, dan yang aku tau saat ini perutmu pasti
lapar sekali” katanya sambil tertawa
“insyaallah” jawabku sambil ikut
tertawa.
“sekarang kamu mau buka puasa
dimana? Tanyanya
“terserah kamu, yang penting jangan
di starbuckcoffee lagi”
“kenapa ? tanyanya heran
“di sana tidak bisa membuat perut
kenyang, padahal harganya mahal” jawabku sambil tersenyum
Diapun tertawa dan mobilpun
kembali berjalan.
Hari kian senja semntara sang
surya sudah setengahnya bersembunyi di balik bukit menorah, tidak lama kemudian
kumandang adzan maghrib dan tanda berbukapun terdengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar