Keluargabahagia-pelangi.blogspot.com
Seberapa penting komunikasi dalam keluarga? maka jawabannya sangat penting. Komunikasi dalam keluarga akan membawa seperti apa keluarga tersebut di masa yang akan datang. Hal apapun yang ada dalam keluarga harus dikomunikasikan di dalam anggota keluarga tersebut. Komunikasi akan terasa sangat penting kalau dalam keluarga tersebut sudah lengkap artinya dalam keluarga tersebut sudah terdapat anak.
Seberapa penting komunikasi dalam keluarga? maka jawabannya sangat penting. Komunikasi dalam keluarga akan membawa seperti apa keluarga tersebut di masa yang akan datang. Hal apapun yang ada dalam keluarga harus dikomunikasikan di dalam anggota keluarga tersebut. Komunikasi akan terasa sangat penting kalau dalam keluarga tersebut sudah lengkap artinya dalam keluarga tersebut sudah terdapat anak.
Sudah menjadi rahasia umum biasanya pada saat awal menikah komunikasi begitu lancar dan di bangun dengan penuh cinta dan kasih sayang. Si istri berbicara penuh manja pada suami, dan sang suami pasti akan merasa senang dengan hal tersebut. Tapi berhati-hatilah meletakan kemanjaan dalam berkomunikasi pada saat keluarga tersebut telah memiliki anak. Gaya bicara si istri yang masih manja terhadap suami akan berdampak negatif terhadap si anak, misalkan si anak akan menjadi cengeng dan manja.
Masih sejenis ini yaitu respon kita ketika mengalami sesuatu, entah itu tersandung, entah itu saat udara terasa panas atau terasa dingin, entah itu saat kita sedang bercanda sama suami atau istri, Secara spontan, aduuuh sakit..atau aduh panasnya...atau aduh dingin...!" atau aduh geli bu,,,atau aduh geli pak,,,!". Dari segi penguapannya kalimat tersebut bisa membawa anak kearah yang negatif yaitu cengeng. Dari segi isi si anak akan mudah mengeluhkan sesuatu yang kurang enak yang menimpa dirinya.
Jadi cobalah untuk berkomunikasi yang tepat dan bijaksana jika anak-anak kita ada dan berkumpul bersama. katakan saja Alhamdulillah udaranya mulai dingin,,,,atau alhamdulillah udaranya mulai panas..." atau kata-kata bijak lainnya. Selain anak akan meniru 100% ucapan kita. dampak psikologi negatif juga akan terbentuk oleh ucapan kita.
Ungkapan yang spontan tentang apa yang ada di sekliling kita atau ucapan-ucapan kita pada suami atau pada istri merupakan alat bercermin bagi anak kita. Secara tidak langsung dan tanpa si anak sadari, dia akan belajar menghayati hidup sehari-hari,memaknai, rasa udara panas, dingin, capek, tekanan dan lain-lain.
Saya merasa bahasan kita tentang komunikasi dalam keluarga sangat luas dan akan begitu panjang. Tapi saya mengalami kesulitan mengungkapkan secara tertulis karena mungkin hal ini lebih kepada tindakan. Jadi sedikit contoh di atas semoga bisa membuat kita bisa tahu posisi kita selama ini. Apakah komunikasi kita selama ini telah baik atau sebaliknya. Apakah yang di lakukan anak itu murni dari dia sendiri atau dia meniru kita sebagi orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar