Tampilkan postingan dengan label konflik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konflik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 November 2012

Sikap saat kemelut itu terjadi

bersabar dalan konflik

keluargabahagia-pelangi.blogspot.com
Perbedaan-perbedaan itu bisa benar-benar menjadi konflik terbuka. Jika ini terjadi suami istri perlu menghadapinya dengan sikap yang tepat. ada beberapa hal yang perlu di lakukakan saat kemelut dan konflik itu melanda:

Sabar
Saat konflik dan kemelut merebak kesabaran yang kuat sangat di butuhkan. Kesabaran ini meliputi kerelaan menerima, Ketahanan menghadapi dan kemampuan menahan diri dari sesuatu yang mampu ia lakukan akan tetapi lebih banyak mudharatnya ketimbang maslahatnya..

Sabar tidak sama dengan ketidakberdayaan atau hanya diam tanpa usaha, melainkan memberi waktu pada kemelut atau konflik agar segera berakhir tanpa ada tindakan kedua. Pada titik tertentu sabar bisa berarti rela dan ikhlas menerima hal yang terpahit dalam keluarga seperti perkara perceraian. Namun saya juga masih belum mengerti banyak tentang pengertian sabar yang sesungguhnya. Namun tulisan di atas semoga bisa mendekati pengertian sabar yang sesungguhnya.

Senin, 12 November 2012

Konflik dalam rumah tangga


konflik dan rumah tangga

Pernikahan bukan hanya sesuatu yang sacral akan tetapi lebih dari itu,  adalah tentang bagaimana menyatukan dua hati dan pemikiran yang berbeda. Tidak jarang perbedaan itu mendominasi diantara keduanya yang biasanya diwujudkan dalam konflik, pertengkaran atau perdebatan. Banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bumbu-bumbu penyedap yang memiliki esensi dalam hubungan itu sendiri, dan bukanlah menjadi jurang pemisah di antara pasangan. Akan tetapi jika itu sudah menjadi sering dan dan semakin serius, sudah bukan merupakan bumbu lagi akan tetapi berubah jadi racun.
Jika sudah seperti ini suami istri harus mengingat kembali kepada jalan dimana dia mulai meniti hidup bersama atau kembali kepada tujuan awal dari pernikahan yang menjadikan agama sebagai pondasi. Jika kedua belah pihak mau kembali pada tujuan awal dan mengingat masa-masa sulit yang pernah di alami bersama, sebesar apapun konflik pasti sedikit demi sedikit akan mereda. Juga kedua belah pihak harus berfikir apa adanya bahwa manusia yang dia nikahi adalah benar-benar manusia yang selalu ada kekurangan dan kelebihannya. Dia adalah bukan malaikat yang tanpa cela. Ingatlah pula bahwa setiap pribadi yang diciptakan Allah adalah unik, Selain itu membangun komunikasi yang aktif dan lancar akan semakin meredakan ketegangan.