Pernikahan bukan
hanya sesuatu yang sacral akan tetapi lebih dari itu, adalah tentang bagaimana menyatukan
dua hati dan pemikiran yang berbeda. Tidak jarang perbedaan itu mendominasi
diantara keduanya yang biasanya diwujudkan dalam konflik, pertengkaran atau
perdebatan. Banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bumbu-bumbu
penyedap yang memiliki esensi dalam hubungan itu sendiri, dan bukanlah menjadi
jurang pemisah di antara pasangan. Akan tetapi jika itu sudah menjadi sering dan dan semakin serius, sudah bukan merupakan bumbu lagi akan tetapi
berubah jadi racun.
Jika sudah seperti ini suami istri harus mengingat kembali kepada
jalan dimana dia mulai meniti hidup bersama atau kembali kepada tujuan awal
dari pernikahan yang menjadikan agama sebagai pondasi. Jika kedua belah pihak
mau kembali pada tujuan awal dan mengingat masa-masa sulit yang pernah di alami
bersama, sebesar apapun konflik pasti sedikit demi sedikit akan mereda. Juga
kedua belah pihak harus berfikir apa adanya bahwa manusia yang dia nikahi
adalah benar-benar manusia yang selalu ada kekurangan dan kelebihannya. Dia
adalah bukan malaikat yang tanpa cela. Ingatlah pula bahwa setiap pribadi yang
diciptakan Allah adalah unik, Selain itu membangun komunikasi yang aktif dan lancar
akan semakin meredakan ketegangan.